Disparitas Kualitas Kesehatan Tinggi
Selasa, 12 Maret 2013 – 05:29 WIB
JAKARTA - Kesenjangan atau disparitas kualitas kesehatan antardaerah masih sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah perbedaan yang sangat mencolok terkait Angka Harapan Hidup (AHH). Untuk itu, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan memprioritaskan penempatan tenaga kesehatan di 158 daerah tertinggal. ’’Tenaga kesehatan, khususnya bidan desa, akan kami tempatkan pada 24 pulau terluar berpenghuni. Tenaga tersebut akan diambil dari tujuh universitas yang bekerja sama dengan kami,’’ kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Senin, (11/3).
Pria asli Cirebon, Jawa Barat tersebut menjelaskan, kesenjangan yang sangat tinggi tentang kualitas kesehatan antardaerah membutuhkan perhatian yang sangat khusus. Berdasarkan data Susenas 2010 dapat dilihat kualitas kesehatan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Banten yang diwakili dengan AHH berturut-turut di antaranya 62,11; 63,8; dan 64,9. Tertinggal jauh dibandingkan dengan AHH Jogjakarta sebesar 73,22 merupakan provinsi tertinggi AHH secara nasional.
Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu sebanyak 37 tahun untuk NTB, 29 tahun untuk Kalsel, 26 tahun untuk Banten dalam mengejar AHH Jogjakarta dengan mempertimbangkan pertumbuhan AHH selama 10 tahun sejak 2000 – 2010. Kebijakan nasional pembangunan daerah tertinggal dalam kerangka pencapaian misi pembangunan yang inklusif dan berkeadilan diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi lokal, dengan sasaran IPM 72,2; Pertumbuhan Ekonomi 7,1; dan Kemiskinan 14,2 persen pada 2014. Situasi kesenjangan antara kondisi aktual saat ini dan target yang harus dicapai, membutuhkan kebijakan yang bersifat afirmatif dan inovatif.
JAKARTA - Kesenjangan atau disparitas kualitas kesehatan antardaerah masih sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah perbedaan yang sangat mencolok
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Dulu Dipuji, Kini Dicaci, Andika Perkasa Dicueki Kapolda Jateng | Reaction JPNN
-
Soal Penambahan Komisi DI DPR, Lodewijk: Masih Sebatas Wacana
-
Jenguk Lolly, Kakak Nikita Mirzani Sambangi Polres Jaksel
-
Menteri AHY: Konsolidasi Tanah Vertikal Solusi Untuk Hunian Padat Penduduk
-
Vadel Badjideh Ngaku Sakit, Ini Kata Kubu Nikita Mirzani
BERITA LAINNYA
- Kesehatan
Hilangkan Lemak Perut dengan Mengonsumsi 5 Sayuran Ini
Minggu, 29 September 2024 – 02:00 WIB - Kesehatan
Indonesia Pegang Peran Penting dalam Seminar Estetika Internasional, Diinisiasi Dokter Teguh
Sabtu, 28 September 2024 – 09:33 WIB - Perempuan
Aileen Seto Memadukan Keahlian dan Teknologi Mutakhir dalam Dunia Kecantikan
Jumat, 27 September 2024 – 21:05 WIB - Food
Manjakan Konsumen, Bihunku dan Bakso Malang Karapitan Berkolaborasi
Jumat, 27 September 2024 – 16:16 WIB
BERITA TERPOPULER
- Kriminal
Modus Tagih Utang, Pria di Banjarmasin Perkosa Tetangga
Minggu, 29 September 2024 – 04:50 WIB - Gosip
Fakta-Fakta Terkait Penangkapan Andrew Andika
Minggu, 29 September 2024 – 05:31 WIB - Bulutangkis
Hasil Semifinal Macau Open 2024: Alwi Farhan Terhenti, Indonesia Sisakan 2 Wakil di Final
Minggu, 29 September 2024 – 05:26 WIB - Jogja Terkini
Jadwal KRL Jogja-Solo, Minggu 29 September 2024
Minggu, 29 September 2024 – 05:00 WIB - Kesehatan
Hilangkan Lemak Perut dengan Mengonsumsi 5 Sayuran Ini
Minggu, 29 September 2024 – 02:00 WIB