Distribusi Bantuan Pangan Cadangan Beras Tahun Ini Makin Canggih
"Dengan sistem PGC, kami merekam penerima bantuan tersebut. Jadi, orangnya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Kartu Keluarga (KK) difoto oleh para petugas kemudian diproses ke sistem data kami," tuturnya.
"Aplikasi ini juga dilengkapi teknologi face recognition dan geo tagging, sehingga tidak terjadi salah salur dan orang yang sudah menerima bantuan tidak dapat mengambil bantuan secara double," imbuh Faizal.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Bantuan Cadangan Pangan Beras tahun 2024 ini salah satu upaya pemerintah dalam menekan kerentanan rawan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Perubahan database pun dilakukan oleh Badan Pangan Nasional bersama Perum Bulog dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan menggunakan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemisikan Ekstrem (P3KE).
"Validitasnya cukup kuat, sehingga 22 juta KPM yang menjadi penerima bantuan pangan beras tahun ini, benar-benar merupakan kelompok masyarakat yang sangat perlu dibantu. Kami yakin tahun ini bisa lebih tepat sasaran," ujar Arief Prasetyo.
Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menuturkan pihaknya sengaja kembali menggandeng Pos Indonesia dalam program pendistribusian bantuan kali ini.
Menurutnya, Pos Indonesia memiliki pengalaman yang mumpuni dalam hal pendistribusian bantuan ke pelosok negeri.
"Dulu yang menjadi masalah adalah penerima salah sasaran, tetapi sekarang dengan sistem face recognition, masalah tersebut tuntas diatasi dan pengiriman dapat sesuai target dan jadwal yang telah ditentukan," tutur Bayu. (mcr31/jpnn)