Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Pantai Kolbano, TTS (2)

Ditambang Setiap Hari, Pantai Sudah Rata dengan Permukiman Warga

Jumat, 05 Mei 2017 – 02:03 WIB
Ditambang Setiap Hari, Pantai Sudah Rata dengan Permukiman Warga - JPNN.COM
Pantai Kolbano di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT. FOTO: Timor Express/JPNN.com

"Bahkan Pol PP turun usir tapi begitu Pol PP kembali, masyarskat kembali tambang lagi," beber Yupiter.

Jika masyarakat penambang menaati larangan penambangan batu warna, maka bencana itu kemungkinan tidak akan terjadi. Pasalnya, batu warna yang selama ini ditambang akan menjadi tembok penahan dari terjangan gelombang tinggi itu.

Tentu persoalan tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama untuk dicarikan solusi terbaik. Sehingga ke depan tidak terjadi bencana yang lebih dasyat. Apalagi sampai mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat yang bermukim di pesisir pantai tersebut.

Anggota DPRD NTT asal TTS, Jefri Unbanunaek yang saat kejadian berada di Kolbano mengatakan, jika secara teknis pemerintah sudah melakukan kajian bahwa penambangan batu warna yang dilakukan saat ini sudah masuk dalam tahap membahayakan lingkungan, maka pemerintah harus bersikap tegas.

Dia mengatakan, penerintah tidak boleh kalah dari masyarakat. Jefri memberi solusi dengan mengatakan, tentu masyarakat penambang tidak diberhentikan secara total, namun mengatur cara penambangan sehingga pola tambang yang dikakukan tidak merusak lingkungan.

"Toh dampaknya akan dirasakan sendiri oleh masyarakat penambang itu sendiri," kata Jefri.

Dirinya yakin jika diberikan pengertian yang baik dengan mengedepankan pendekatan humanis, maka masyarakat akan mengikuti keputusan pemerintah.

Di wilayah hamparan batu warna yang bernilai ekonomis itu, terdapat potensi wisata yang sangat menakjubkan. Tak hanya hamparan batu warna tetapi juga keindahan laut yang masih alami. Juga pesisir pantai hingga pegunungannya yang indah. Kondisi ini sesungguhnya menjadi peluang untuk pengembangan wisata.

Masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) menanggapi fenomena gelombang tinggi di laut selatan TTS pada Jumat 28 April itu beragam. Seperti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News