Ditinggal Mudik, Perhiasan dan Uang Raib
jpnn.com - SURABAYA - Aksi pencurian berlangsung ketika pemudik merayakan Lebaran di kampung halaman. Tindak kriminal itu terjadi di rumah milik Rahmad di Jalan Jawa, Surabaya. Polisi masih menyelidiki kasus yang baru diketahui kemarin pagi (10/8) tersebut. Sebab, banyak kejanggalan yang ditemui di lapangan.
Sepulang dari Cirebon, kampung halamannya, Rahmad tidak curiga sama sekali. Sebab, kondisi pintu rumah baik-baik saja. Selain itu, selama ditinggal pulang kampung, ada pembantu yang menunggui rumah tersebut.
Namun, Astri, salah seorang putri Rahmad, terkejut ketika melihat lemari dalam kamar terbuka. Beberapa perhiasan juga tercecer di sekitar kamar tersebut. Dengan temuan itu, kecurigaan mulai muncul. Rahmad melihat kotak tempat menyimpan perhiasan sudah kosong. "Setelah mengetahui ada barang yang hilang, saya langsung melapor ke polisi," katanya.
Sekitar pukul 10.00, tim identifikasi dari Satreskrim Polrestabes Surabaya tiba di lokasi. Mereka menyisir seluruh lokasi rumah tersebut. Termasuk, kondisi semua pintu yang menjadi akses masuk rumah tersebut.
Sumber di kepolisian menyatakan, setelah dilakukan penyisiran, ada kejanggalan yang terlihat jelas. Yang paling utama, selama ditinggal mudik, rumah tersebut tidak kosong. Selain itu, tidak ada kerusakan di pintu atau bagian mana pun. "Logikanya, jika ada pencuri dari luar, mereka pasti masuk dengan merusak bagian rumah," ujar sumber tersebut.
Dengan adanya kejanggalan itulah, polisi mendatangkan anjing pelacak ke lokasi. Hasilnya, anjing tersebut hanya berkeliaran di sekitar kamar dan ruang belakang tanpa menunjukkan upaya keluar dari rumah itu. Artinya, sangat mungkin pelaku merupakan orang dalam. "Tapi, itu masih dugaan," imbuh sumber tersebut.
Kepada polisi, Rahmad mengaku meninggalkan rumah sejak 6 Agustus lalu. Baru Sabtu (10/8) dia masuk ke rumah. Agar merasa aman, rumah yang bercat putih itu dipasrahkan kepada pembantu yang sudah delapan tahun bekerja di keluarga tersebut. Menurut Rahmad, barang yang hilang, antara lain, perhiasan 40 gram dan uang tunai Rp 1,9 juta.
Kanitreskrim Polsek Gubeng AKP Gede Made Wasa belum berani menyimpulkan pelaku pencurian di rumah tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara. "Jadi, belum bisa disimpulkan sekarang," katanya.