Ditinggal Rafael Berges, Mitra Kukar Dekati Zona Degradasi
Sukardi tidak jelek, tapi dia lebih cenderung ke sosok motivator, bukan juru taktik andal. Itu terlihat dari penerapan taktik tadi malam. Septian David Maulana yang belakangan bermain sebagai gelandang serang, dimainkan sebagai pemain sayap. Walhasil, kinerjanya tak maksimal.
Menanggapi hal tersebut, asisten pelatih Asep Suryadi mengatakan, keputusan memainkan David di sektor sayap karena kebutuhan tim. Dia tak menampik jajaran pelatih harus berjudi dengan memainkan banyak penyerang dengan harapan bisa mencuri gol lebih dulu.
“Pertandingan yang cukup berat, pemain sudah bekerja maksimal tapi hasilnya tidak seperti yang kami inginkan,” ungkap Asep.
Dia bisa saja berdalih memainkan David karena kebutuhan tim. Padahal sebenarnya, Mitra Kukar memiliki pemain sayap yang memiliki kecepatan pada diri Andre Agustiar. Namun, eks Persik Kediri itu bahkan tidak masuk line up. Andre memiliki banyak kesempatan tampil pada era Rafa Berges. Dia kerap menjadi opsi di babak kedua.
Sementara itu, pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra memuji kinerja anak asuhnya. Dia mengatakan, pada laga tersebut, pemainnya bermain disiplin di semua lini. “Semua bekerja dengan baik, kami senang bisa cetak dua gol di sini (Aji Imbut),” papar pria yang akrab disapa Teco itu.
Pada laga tersebut Persija Jakarta berhasil unggul dua gol tanpa balas. Masing-masing lewat kali Osas Saha (6’) dan Marco Simic (27’). Berkat hasil positif tersebut Macan Kemayoran naik ke peringkat 4 klasemen sementara.
Sementara itu, Mitra Kukar tertahan di posisi 14 dengan 20 poin. Naga Mekes bahkan bisa saja terlempar ke posisi tiga terbawah jika PSIS Semarang dan Perseru Serui berhasil menang di laga pamungkas putaran pertama. (don/dwi/k8)