Dituding Tidak Sesuai Sejarah, Buku Terbitan UNSW Ini Picu Perdebatan Publik
Allan Clarke, wartawan urusan masyarakat pribumi untuk BuzzFeed Australia, mengatakan tingkat kemarahan yang muncul akibat hadirnya pedoman ini sangat keterlaluan.
"Kehebohan yang mencuat seputar terbitnya buku pedoman ini sangat keterlaluan karena sebagian besar perdebatan ini tidak mengemukakan pendapat dari warga pribumi," kata Clarke.
"Saya pikir sangat penting ketika membahas sesuatu, apa pun Anda menyebutnya, pemukiman atau invasi, Anda benar-benar berbicara tentang nasib warga Aborigin dan Selat Torres tentang bagaimana mereka memandang periode itu ."
Professor David Dixon, Dekan dari Fakultas Hukum UNSW mengatakan pedoman itu hanya satu dari daftar bahan bacaan mahasiswa.
Menurutnya pedoman terminologi semacam in biasa disusun di perguruan tinggi dan banyak organisasi di sektor publik.
"Jadi dengan memberikan sesuatu yang dapat menjadi salah satu cara bagi orang untuk mencari tahu sebutan apa yang paling pas yang tidak akan menyinggung orang lain, merupakan pendekatan pendidikan yang masuk akal,"
Dalam pernyataannya, Menteri Pendidikan Federal Simon Birmingham mengatakan : "Sudah menjadi kebiasaan di Australia kalau universitas memiliki otonomi terkait konsep pendidikan dan apa yang mereka ajarkan kepada mahasiswa mereka,"
"Universitas harus menjadi tempat dimana gagasan bisa bebas diungkapkan dan perdebatkan secara terbuka, begitu juga dengan otonomi yang bertanggung jawab untuk tetap bisa memenuhi harapan dari masyarakat dan mencerminkan secara akurat sejarah Australia."