Ditunjuk Jadi Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra: Ini Keberuntungan Saya
Baru melatih tim Liga 1 di PSIS Semarang, Jafri mengaku tak masalah harus turun ke Liga 2. Malah dia berharap bisa mengulangi catatan apik saat membawa PSIS ke Liga 1.
“Enggak ada masalah. Tetap saja ini sudah diatur sama Allah. Ini suatu hal positif, tantangan tersendiri. Kalau enggak salah, tahun lalu saya melakukan hal yang serupa ketika saya dipecat Persis Solo, waktu Persis Solo peringkat dua, PSIS Semarang peringkat dua paling bawah."
"Dengan dengan sisa 14 pertandingan orang berpikir se-Indonesia PSIS kena degradasi. Tapi Allah memberikan yang terbaik. Yang penting bagaimana kita memberikan doa, jangan memberikan cacimaki. Karena yang diterima Allah itu doa bukan hujatan,” bebernya.
“Saya tidak merasa mempertaruhkan reputasi saya di sini. Tidak ada yang hebat, ketika kita bisa bekerja maksimal, kita sudah melakukan hal-hal positif untuk sepak bola,” lanjutnya.
BACA JUGA: Jelang Putaran Kedua Liga 1, PSIS Semarang Kembali Lepas Pemain Asing
Bagi pelatih 54 tahun ini, PSMS adalah tim besar hingga membuatnya mau menerima tantangan ke Medan.
“Menarik ya, ini tim legenda, tim besar pada jamannya tahun 80-an, siapa yang enggak kenal. Tapi saya tahu di sini banyak pelatih bagus, mungkin luckynya aja yang belum, mungkin lucky-nya di saya,” tegasnya.
Diberitakan sebelum, selain Jafri Sastra, PSMS punya pelatih fisik baru yaitu Budi Kurnia, dan pelatih kiper baru, Muhammad Sahbani.(nin)