Divonis Umur Tinggal 10 Hari, Yakin Masih Ada Keajaiban dari Allah
”Cuma, tak separah dulu,” kata Khotijah.
Sebenarnya Khotijah sempat ditawari ginjal baru. Ada pendonor yang bersedia menyerahkan organnya. Namun, dia menolak. Pertimbangan keuangan menjadi alasan kuat.
Dia ingin menyisihkan uang demi melihat ketiga buah hatinya berpendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Bersama suami, dia pun bekerja keras demi itu lewat usaha katering dan suplai tangki air.
Lebih dari dua dekade setelah dia divonis hanya berumur sepuluh hari lagi, impiannya itu terkabul. Anak pertama menjabat manajer marketing di sebuah perusahaan properti.
Putra kedua diterima di Akademi Pelayaran Jakarta, lalu si bungsu bekerja di salah satu dinas lingkup Pemkab Gresik.
***
Di mata si anak sulung, Sri Novi Haryati, Khotijah bukan hanya sosok yang gigih. Tapi juga pribadi yang berjiwa sosial tinggi.
Meski dihantam penyakit separah itu, diuji dengan harus memulai usaha dari nol lagi setelah suami kehilangan pekerjaan dan harta terkuras untuk penyembuhan, Khotijah tak pernah lupa bederma.
”Sejak beliau muda sampai sekarang, beliau selalu menyisakan harta untuk anak-anak yatim,” kata Novi.