Diyakini Ganggu 'Gizi' Kandidat Pilkada
Penipuan Berkedok Investasi Intan Senilai Rp817 MiliarJumat, 11 Desember 2009 – 13:34 WIB
Sekjen Lembaga Kajian dan Pengawasan Daerah (Lekawasda) Kalsel, Adolf T Lanan menyebutkan bahwa fenomena tersebut membuktikan para kandidat yang terlibat tidak memahami sistem perekonomian. Sebab, pembagian hasil 8-10 persen per bulan yang dibagikan Lihan sangat mirip dengan sistem money game atau ponzi.
"Artinya, mereka tidak punya visi ekonomi yang jelas. Dengan sistem money games saja tidak mengerti. Jadi bagaimana menitipkan harapan agar pembangunan ekonomi menjadi lebih baik kepada mereka," kata Adolf.
Meskipun begitu, Adolf tetap memandang sisi positif dari peristiwa tersebut. "Ada baiknya juga, sehingga kalau mereka tetap ikut Pilkada tidak akan jor-joran lantaran 'gizinya' habis terkuras," tandasnya.(fuz/jpnn)