Djarot Terkenang Masa Menata Kawasan Makam Bung Karno
"Jadi kalau warga bilang Bung Karno menghidupi ya memang benar. Bung Karno memang secara fisik sudah wafat, tapi betul-betul bisa menghidupi warga Blitar raya. Karena setiap tahun, bisa jutaan orang yang datang ke Blitar," papar Djarot.
Djarot juga terkenang saat pertama menjabat wali kota Blitar pada 2000. Menurutnya, pemerintahan Orde Baru sebelumnya menutupi makam Bung Karno dengan kaca tebal tahan peluru.
Namun, Djarot membongkarnya. Tujuannya demi mendekatkan Bung Karno dengan rakyatnya.
Selain membenahi kompleks makam, Djarot juga menata wahana wisata lain seperti Istana Gebang, serta membangun pusat kerajinan dan UKM. Sebab, Blitar tak mungkin hidup dari investasi besar seperti pabrik-pabrik.
"Di Blitar tak ada demo buruh, karena semua berwiraswasta. Inilah wiraswasta yang dihidupi Bung Karno. Saya bangga dengan Blitar. Ekonomi kerakyatan tumbuh pesat dan disini mampu mensuplai 30 persen telur nasional,” ujar Djarot.
Sedangkan Hasto mengatakan, kini berbagai tradisi kebudayaan Jawa yang menyatukan seluruh sejarah peradaban Singosari, Majapahit, hingga Mataram berkembang baik di Blitar. “Gerak kebudayaan ini menggelorakan kembali kebanggaan sebagai bangsa yang bermartabat dan berkepribadian karena tradisi kebudayaannya,” kata Hasto.(boy/jpnn)