Djarot Terus Lakukan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Misalnya, dengan menakai kopiah, rajin mengikuti pengajian hingga istigasah. Djarot sudah melakukan hal tersebut sejak lama.
Djarot tampil sebagai pejabat yang konseptual, akomodatif dan terukur. Kreativitasnya diterapkan untuk mewujudkan semua perencanaan pembangunan yang sudah disepakati.
Kepada bawahan, ayah Safira Prameswari Ramadiana, Karunia Dwihapsa Paramasari dan Meisya Rizky Berliana tersebut mampu memberi contoh kerja keras dan disiplin.
Dengan latar belakang ayahnya yang Muhammadiyah dan ibunya yang Muslimat NU, dia memperkuat basis dukungan sosialnya dengan pergaulan yang akrab dan hangat dengan para ulama dan tokoh agama lainnya.
Beberapa kegiatan skala provinsi yang bersifat keagamaan dan membawa nama baik Kota Blitar berhasil dilaksanakan berkat kerja samanya dengan para ulama.
Djarot juga selalu menjaga hubungan baik dengan para ulama. Hal itu menunjukkan bahwa hubungan yang dijalin bukan untuk dukungan politik semata, melainkan dilandasi ketulusan dan kejujuran dalam upaya menghormati atau takzim kepada para ulama.
Sementara itu, Djarot juga tidak pernah menggunakan masjid untuk memenangkan kegiatan politik.
Djarot lebih memilih menggunakan masjid sebagai tempat membangun akhlak yang sejuk.