Dokter Andrias Keiluhu, Tewas Tertembak Saat Bawa Misi Sosial di Somalia
Sabtu, 31 Desember 2011 – 10:37 WIB
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Kace untuk selalu dekat dengan keluarga. Salah satunya adalah mengahak Raissa ke rumah sang nenek di Papua. ’’Saya sendiri yang diajak papi,’’ ucap cewek kelas 1 SMP itu. Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh Raissa untuk melepas kangen kepada ayahnya.
Sikap tegar juga ditujukkan Fausto Axel Evans Keiluhu, anak pertama Kace. Remaja kelas 3 SMP itu mengatakan bahwa ayahnya adalah sosok penuh teladan. Setiap pulang ke tanah air, Kace menghabiskan waktu di depan komputer.
Fausto, 14, sempat tidak percaya jika secepat ini harus kehilangan ayah. Meski begitu, dia percaya bahwa kepergian ayahnya memberi banyak pelajaran berharga. ’’Saya yakin jika jiwanya sudah tenang saat ini,’’ tutur Fausto sambil memangku foto mendiang ayahnya. Fausto bertekad ingin meneruskan perjuangan ayahnya. ’’Saya ingin sekali menjadi dokter,’’ katanya.
Di bagian lain, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Priyo Sidipratmono mengaku kaget dengan kabar tewasnya anggota IDI di Somalia. Kace adalah anggota IDI Tangerang. ’’Semua jajaran IDI berbelasungkawa atas kasus ini,’’ katanya.