Dokter Hasto Ingatkan Masyarakat Tak Salah Paham soal Pendidikan Seksual Dini
Terkait KB MKJP, Dokter Hasto menyebut bahwa metode KB ini lebih baik karena kegagalannya lebih rendah. Sementara metode alami dan jangka pendek tingkat kegagalannya tinggi.
"Contohnya, kondom yang gampang bocor atau pil KB yang kebanyakan gagalnya, karena lupa minum, dan bisa hamil, apalagi tanpa kontrasepsi yang kemungkinan hamilnya paling tinggi," sebut dokter Hasto.
• Pelayanan KB
Sementara, Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, dalam pertemuan nasional itu berkesempatan melakukan tinjauan ke pelayanan KB di Klinik Bidan Delima, Ni Nengah Sukartini, di Denpasar, Bali.
Teguh didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, SE, M.Si; Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN dr. Fajar Firdawati M.K.M; Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, Marianus Mau Kuru, SE, MPH.
Dari peninjauan pelayanan KB yang berlangsung Rabu (21/2) itu, Sukaryo Teguh yang biasa disapa Teguh mengingatkan bahwa tugas dan fungsi Bidang KBKR di tingkat pusat tidak hanya merumuskan kebijakan, tetapi juga melaksanakan kebijakan bersama-sama dengan provinsi dan kabupaten/kota.
Dengan demikian, kebijakan yang dituangkan dalam bentuk Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria (NSPK) harus mampu menjadi solusi bagi para pengelola program di daerah.
Diingatkan pula, pembinaan, bimbingan teknis dan fasilitasi harus terus dilakukan pusat dan provinsi dalam rangka meningkatkan kinerja utama Bidang KBKR. Terutama Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR), unmet need, dan Peserta Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (PA MKJP).