Dokter Jack: Terjadi Kecenderungan Vertikal Transmisi, Ibu Positif Corona, Anak Juga Bisa Terpapar
jpnn.com, MATARAM - RSUD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat ini menangani empat pasien dengan status usia masih anak-anak yang terkonfirmasi positif Corona (COVID-19).
Keempatnya dirawat di ruang isolasi RSUD Kota Mataram dalam kondisi baik.
"Prinsipnya dalam penyebaran COVID-19 ini, tidak mengenal usia. Yang rentan memang kalangan lanjut usia (Lansia), sekarang terjadi kecenderungan vertikal transmisi yakni ibu positif anaknya juga ikut positif," kata Direktur RSUD Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Selasa (5/5).
Berdasarkan data Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram menyebutkan empat anak yang terkonfirmasi positif tersebut pertama AZM perempuan usia 6 tahun terkonfirmasi positif COVID-19 pada Jumat (1/5-2020) warga dari Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan dari klaster Gowa.
Kedua MB laki-laki usia 3 bulan terkonfirmasi positif COVID-19 pada Sabtu (2/5) warga dari Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan dari klaster Gowa. Ketiga MH laki-laki 4 tahun yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Minggu (3/5) warga dari Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan dari klaster Gowa.
Terakhir pasien RRA laki-laki usia 9 tahun warga Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara terkonfirmasi positif COVID-19 pada Senin (4/5), dari klaster transmisi lokal.
Direktur RSUD Kota Mataram yang biasa dipanggil dr Jack ini sekaligus anggota Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram mengatakan, untuk penanganan dan protokol untuk pasien positif COVID-19 dari kalangan anak-anak tersebut sama dengan pasien positif lainnya.
"Namun saat ini, kami sudah menjalin kerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), dimana jika ada ibu yang positif COVID-19, dan anaknya negatif, kita titip anak tersebut di LPA untuk menghindari terjadinya penularan," katanya.