Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dokter Putri Jahit Dahi Bocah di Saat Gelap, Mengharukan

Minggu, 19 Agustus 2018 – 00:05 WIB
Dokter Putri Jahit Dahi Bocah di Saat Gelap, Mengharukan - JPNN.COM
Dokter Putri sedang mengobati salah satu pasien korban gempa bumi 7,0 SR di tengah penerangan lampu dan tempat yang terbatas, Minggu malam (5/8). Foto: Ist/LOMBOK POST

Dokter Putri pun beberapa kali harus bertengkar dengan pasien yang tak sabar ditangani. Padahal sebelum masuk ke tempat penanganan, mereka sudah diklasifikasi. Mana yang butuh penanganan cepat. Mana yang bisa ditunda.

Dokter Eko Spesialis Emergency di depan telah menandai para pasien dengan kode warna. “Ada yang merah, kuning, dan hijau,” terangnya.

Warna merah harus ditangani secara intensif. Sementara yang kuning butuh perhatian khusus. Sedangkan yang hijau masih bisa menunggu. Tapi rupanya banyak keluarga pasien yang tak sabaran. Meminta supaya keluarganya yang ditangani lebih dulu.

“Padahal organ vitalnya masih bagus. Tandanya juga ada yang hijau dan ada yang kuning. Tapi terus mendesak minta ditangani,” kisahnya.

Tak pelak, adu mulut pun pecah antara dirinya dan keluarga pasien. Dokter Putri mengaku sedih, mereka tidak percaya pada keahlian medis para dokter yang sudah mengklasifikasi urgensi penanganan.

“Memang ada yang sesak napas dan teriak-teriak, tapi mereka secara organ vital masih bagus. Sesak nafas juga karena rupanya pasien terkejut dengan gempa yang terus susul menyusul dirasakan, sehingga berdampak pada psikologinya,” ulasnya.

Beruntunglah semua akhirnya berangsur-angsur terkendali dan normal. Semua pasien akhirnya bisa diberi pelayanan medis terbaik. Dan tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Dokter Putri saat di tengah keletihannya malam itu, teleponnya berdering.

“Ternyata dari keluarga, saya bersyukur ternyata mereka semua selamat. Mereka tidak sempat beri kabar karena keluar menyelamatkan diri dan tidak sempat bawa ponsel,” ungkapnya.

Dokter Putri, dengan penerangan seadannya dari lampu senter di kepala, menjahit luka dahi bocah korban gempa Lombok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close