Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dokumen Rahasia Ungkap Rapuhnya Sistem Kesehatan Inggris di Tengah Pandemi

Senin, 11 Mei 2020 – 17:19 WIB
Dokumen Rahasia Ungkap Rapuhnya Sistem Kesehatan Inggris di Tengah Pandemi - JPNN.COM
Warga Inggris memakai masker mencegah penyebaran virus corona. Foto: Reuters/Dylan Martinez/nz/cfo/antara

jpnn.com, LONDON - Pemerintah Inggris tidak siap menghadapi pandemi apapun. Ketika jumlah kasus melebihi kapasitas lokal, maka sistem kesehatan negara itu dipasitkan kolaps.

Demikian dilaporkan surat kabar Evening Standart mengutip isi laporan rahasia pemerintah yang bocor. Laporan Badan Kesehatan Masyarakat Inggris itu berdasarkan pada simulasi pandemi flu yang digelar pada 2016.

Dari simulasi yang melibatkan semua level pemerintahan nasional, regional dan lokal, kepolisian, maupun berbagai organisasi lainnya, diketahui bahwa Inggris tidak memiliki rencana taktis untuk hadapi keadaan darurat publik yang bersifat ekstrem.

Laporan itu juga mengidentifikasi kekhawatiran terkait ekspektasi terhadap sistem perawatan sosial apakah akan mampu memberikan level dukungan yang diperlukan jika sebuah wabah serius terjadi.

"Kesiapan dan respons Inggris, dalam hal rencana, kebijakan, serta kapabilitasnya, saat ini tidak memadai untuk menangani kebutuhan ekstrem sebuah pandemi parah yang akan menimbulkan dampak nasional di semua sektor," ungkap dokumen bertajuk Exercise Cygnus itu.

Dokumen tersebut juga menyebutkan empat pelajaran utama, termasuk kesiapan lebih untuk menghadapi sebuah pandemi dengan memahami secara lebih baik bagaimana publik akan bereaksi terhadap skenario krisis kesehatan terburuk.

Sejauh ini Inggris telah mencatat lebih dari 220 ribu kasus virus corona dengan tingkat kematian hampir 15 persen. Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 1.002 jiwa. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Sejauh ini Inggris telah mencatat lebih dari 220 ribu kasus virus corona dengan tingkat kematian hampir 15 persen. Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 1.002 jiwa

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News