Dokumenter Pelecehan Seksual Michael Jackson Sukses Bikin Kritikus Jijik
jpnn.com, JAKARTA - Para penonton standing ovation setelah menonton Leaving Neverland selama empat jam di Sundance Film Festival, Utah, Amerika Serikat, Jumat (25/1) waktu setempat. Bersamaan, di luar teater sekelompok fans Michael Jackson berkumpul. Mereka protes.
Leaving Neverland memang bukan film biasa. Film dokumenter arahan Dan Reed itu menampilkan tuduhan kekerasan seksual masa kecil James Safechuck dan Wade Robson terhadap King of Pop.
Judul Leaving Neverland tersebut diambil dari nama Neverland Ranch di Santa Barbara County, California. Di tempat itulah Jackson tinggal selama 1988-2003.
Robson kali pertama dikenal publik pada usia 5 tahun ketika Jackson mengundangnya ke atas panggung saat konser tur Bad. Sosoknya semakin fenomenal ketika menjadi koreografer Britney Spears dan NSYNC.
Robson mengajukan tuduhan kepada Jackson pada 2013, empat tahun setelah Jackson meninggal. Sepuluh tahun sebelumnya Robson pernah bersaksi di pengadilan bahwa dirinya tidak pernah mengalami kekerasan oleh Jackson.
Sementara itu, Safechuck dikenal setelah dirinya membintangi iklan Pepsi 1986 bersama Jackson. Sejak itulah kasus pelecehan seksual dialaminya. Dalam film tersebut, Safechuck dan Robson menceritakan secara detail bagaimana Jackson meminta mereka melakukan aktivitas seksual.
Kritikus film yang menghadiri skrining itu membagikan reaksi pertamanya melalui Twitter. Salah satunya, Patrick Ryan, reporter USA Today.
Dia menceritakan bahwa dalam film tersebut Jackson memberikan perhiasan kepada kedua korban. Itulah ''hadiah'' dari perilaku seksual yang dilakukan kepadanya. Serta membuat sebuah pernikahan tiruan lengkap dengan sumpah dan cincin berlian.