Domestik Kuat, Poros Maritim Dunia Pasti Terealisasi
jpnn.com, PERTH - Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono mengatakan, visi poros maritim dunia (PMD) bertujuan agar Indonesia menjadi negara besar. Sejumlah langkah sudah diambil Presiden Joko Widodo untuk mencapai tujuan tersebut.
"Bagaimana kita akan merealisasikan PMD? Pertama-tama kita menguatkan sektor domestik, baik pendidikan, ekonomi, dan lainnya, sebagai fondasi PMD," ujar Diaz dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (26/2).
Diaz menyampaikan hal tersebut saat berbicara dalam diskusi Poros Maritim Dunia: Mengkaji Kebijakan, Strategi, dan Posisi Indonesia di Perth, Australia. Acara ini diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Australia.
Presiden Jokowi, ungkap Diaz, selalu bilang bahwa dunia berubah dengan cepat dan jangan sampai kita tertinggal. Kompetisi menjadi lebih sengit sehingga kita mesti meninggalkan rutinitas, berubah, dan berinovasi.
Perubahan telah dimulai pemerintah dengan infrastruktur laut, darat maupun udara. Anggaran infrastruktur telah meningkat hingga Rp 409 triliun.
Buruknya infrastruktur selama ini mencegah pembangunan masuk ke wilayah seperti di Papua. Kehadiran jalan di provinsi ujung timur Indonesia it akan diikuti listrik, internet, dan pembangunan lain yang memajukan.
Tanpa infrastruktur yang baik, tidak akan terjadi pembangunan. "Terkait infrastruktur laut, dwelling time telah menurun dan kini hanya 4,1 hari. Menurut data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), biaya logistik Indonesia menurun dari 25,7% PDB (2013) menjadi 22,1% PDB (2018). Artinya, rakyat akan menikmati penurunan harga akibat dari menurunnya biaya distribusi barang," ungkap Diaz.
Presiden, lanjut dia, telah berhasil menurunkan inflasi dari 8,36% (2014) menjadi 3,61% (2017), tingkat kemiskinan dari 10,96% (2014) menjadi 10,12% (2017), dan rasio gini dari 0,414 (2012) menjadi 0,393 (2017).