Dor! Kena Peluru Nyasar, Berdarah-darah, Masih Sanggup Berjalan 1,6 Km
Rupanya, peringatan itu tidak diketahui oleh Buawi yang tetap melakukan cocok tanam ketela, hingga terkena peluru nyasar itu.
Setelah dirasa lokasi steril, sekitar 70 –an anggota Yonko 464/Paskhas TNI AU mulai berlatih menembak dengan senjata laras panjang.
Para penembak tak tahu, bahwa ada peluru mengenai Buawi, yang lokasinya tidak sejajar lurus dengan sasaran tembak. Ada dugaan, itu adalah peluru rekoset, alias peluru memantul.
Korban yang diketahui masih lajang ini terkena serpihan peluru di pipi bagian pipi sebelah kanan.
Dengan wajah berlumuran darah, ia masih bisa berjalan kaki meski sempoyongan, sejauh 1,6 kilometer.
Kemudian bertemu sepupunya Kasiati dan meminta tolong agar dibawa ke dokter. Usai minta tolong, ia kemudian pingsan, sehingga Kasiati memanggil warga sekitar.
Mereka lantas membopong korban sepanjang sekitar satu kilometer menuju rumah Kepala Desa Baturetno Mufid.
Namun, saat hendak dimasukkan mobil untuk dibawa ke rumah sakit, Buawi sudah menghembuskan napasnya untuk kali terakhir. Kemudian jenazahnya dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).