Dor! Perampok tak Bisa Jalan, Meronta Memanggil Emaknya
"Sebab di Surabaya tercatat, ia sudah melakukan perampasan dengan korban nasabah bank di empat lokasi. Yakni Jalan Raya Darmo Permai Indah, Jalan Patua, Jalan Kayoon, Jalan Kertajaya," ungkap AKBP Shinto, Jumat (26/5)
Shinto menjelaskan setelah beraksi di Surabaya, Yunus bersama empat temannya melakukan aksi di Mojokerto dengan sasaran yang sama.
Hanya saja saat itu dia ditangkap oleh Polres Mojokerto dan sempat dihukum beberapa tahun hingga akhirnya dia keluar pada Maret 2017 lalu.
Begitu bebas dari penjara bukannya langsung pulang, Yunus lantas pergi ke Jakarta untuk bergabung ke komplotan perampasan nasabah bank di sana.
"Dua di antara kelompok nasabah bank yang menjadi komplotan Yunus, berhasil kami tangkap hari ini (kemarin, Red). Mereka adalah Mukhlis dan Slamet, namun keduanya belum pernah melakukan aksinya di Surabaya. Selanjutnya, kedua tersangka ini akan kami serahkan ke Polres Jakarta Timur dan Utara," lanjut Shinto.
Dia menjelaskan polisi melumpuhkan ketiganya lantaran melawan saat akan ditangkap. Komplotan yang biasa bermain di lintas wilayah ini juga dikenal sadis saat melakukan aksinya.
Sebab, mereka selalu mempersanjatai dirinya dengan berbagai jenis sajam. Mulai dari badik hingga celurit.
"Aksinya mereka membahayakan anggota, kami pun memberikan tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan kedua kaki ketiganya," jelasnya.