Dorong Kreatifitas Dalam Sosialisasikan Dana Desa
jpnn.com - TANGERANG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar menyarankan, para kepala desa dan perangkat desa memakai sarana-sarana sosialisasi yang ada di desa untuk membangun akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana desa.
Langkah ini penting demi meningkatkan kemajuan desa. Apalagi anggaran dana desa yang digelontorkan pemerintah untuk tahun ini mencapai Rp 47 triliun, atau tiap desa diperkirakan menerima Rp 700 juta. Angka tersebut belum termasuk alokasi dana desa (ADD) dari APBD Kabupaten dan dari pemerintah pusat lainnya.
"Untuk sosialisasi kades bisa kerja sama demgan dewan masjid biar ikut umumkan dana desa. Jamaah tahu desa a, desa b, desa c dapat sekian ratus juta. Dipakai buat apa dan sebagainya. Ini contoh," ujar Marwan saat berdialog dengan kepala desa se-Tangerang, Selasa (2/2).
Selain dewan masjid, sosialisasi juga bisa dilakukan dengan memasang papan pengumuman di pos kamling, di kantor RT dan RW. Dengan demikian semua masyarakat bisa ikut terdorong terlibat dan mengetahui dana desa.
Marwan mengingatkan, dana desa dari tahun ke tahun juga akan ditingkatkan. Jika tahun 2016 sebesar Rp47 triliun, maka tahun depan dipastikan naik lagi bahkan bisa dua kali lipat.
"Ini sesuai dengan janji Pemerintah Pak Jokowi untuk beri Rp 1 miliar ke desa dan sudah terwujud," ujarnya.
Selain itu, Marwan juga menyampaikan, pemerintah pusat tidak akan membuat sulit proses pencairan dana desa. Perencanaan penggunaan dana desa hingga pelaporannya cukup dengan dua lembar kertas. Bahkan pencairannya juga akan dipotong menjadi satu atau paling jelek dua tahap. Berbeda dengan tahun 2015 yang dicairkan dalam tiga tahap.
"Pemerintah pusat semua akan mempermudah desa. Seluruhnya kita lakukan debirokratisasi dan deregulasi terhadap semua yang menghambat. Ini semangat pembenahan yang harus kita miliki bersama," ujar mantan anggota DPR ini. (gir/jpnn)