Dorong Publikasi Internasional, Kemendikbud Perkuat World Class Professor
Berdasarkan data evaluasi Program WCP tahun 2017-2019, jumlah draft Joint Publication yang masuk sebanyak 162 draft. Sedangkan yang sudah submited sebanyak 92 publikasi. Sementara 91 publikasi tercatat under review, 25 publikasi accepted, serta 45 publikasi telah berstatus published.
Pada kesempatan tersebut, Plt. Rektor Universitas Trisakti itu juga menyinggung mengenai kompetensi dosen Tanah Air. Para dosen perlu memiliki literasi baru, di antaranya literasi data, literasi teknologi, literasi humanities, komunikasi, dan desain, serta lifelong learning. Begitu juga pendidikan tinggi perlu mengembangkan program pembelajaran online untuk menjangkau banyak mahasiswa.
“Menurut riset Profesor Clayton Christensen dari Harvard Business School, pendidikan online akan menjadi cara yang lebih murah bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan. Di sisi lain, di Indonesia program studi online masih sedikit, karena kalau program studi online butuh izin tersendiri. Maka dari itu, supaya perguruan tinggi bisa terus bertahan, proses pembelajarannya harus diubah mengarah pada pemanfaatan teknologi. Namun, untuk mewujudkan itu, selain infrastruktur juga dibutuhkan SDM dan kesiapan dosen itu sendiri,” imbuh Dirjen Ghufron.
Selain WCP, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti juga memiliki berbagai program peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen, seperti Program Percepatan Doktor melalui Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), pemberdayaan ilmuwan diaspora, post doctoral, mobilisasi dosen, hingga sabbatical leave (dosen merenung). (esy/jpnn)