Dosa DI's Way
Oleh Dahlan IskanApakah Prof Tasuku benar-benar tidak pernah berkomentar soal Covid?
Ternyata tidak juga. Ahli imunitas itu pernah membuat pernyataan. Isinya: Covid-19 bermula di Tiongkok, tetapi Tiongkok akan yang pertama bisa mengatasinya.
"Saya tidak bisa mengatakan apakah itu akan membuat Tiongkok kian berpengaruh di dunia atau dunia akan menjauhi Tiongkok," katanya.
Pernyataan itu dibuat tanggal 10 April 2020. Dua minggu kemudian muncul satu akun Twitter dengan nama profesor itu. Namun Twitter itu hanya dua kali mengunggah isi --seolah pendapat Prof Tasuku benaran.
"Saya tidak tahu apa maksud akun Twitter tersebut dibuat dengan nama saya," ujarnya.
Untung ada News Meter. Media klarifikasi ini menjadi sangat terkenal. Yang menulis klarifikasi tadi adalah Amritha Mohan, reporter di media itu. Ia seorang master jurnalistik dari Hyderabad University.
Saya pun menyarankan Imawan Mashuri, teman saya yang kini memimpin sekolah tinggi kewartawanan di Surabaya. Nama sekolah itu STIKOSA d/h Akademi Wartawan Surabaya. Agar jurusan jurnalistiknya bisa mempunyai tim yang kuat untuk 'news clearing house' seperti NewsMeter.
Media sosial begitu bebas sekarang ini. Perlu lembaga pengecek kebenaran semua isu yang menyesatkan.