Dosen USBRJ Tewas Tabrakan Saat Jalan-Jalan di Thailand
Saat kecelakaan tersebut, Nuning tengah mengendarai sepeda motor bersama temannya, Nina Maryanti. Di tengah perjalanan, motor sewaan yang dikemudikannya bertabrakan dengan sebuah mobil besar. Nuning mengalami luka parah dan meninggal dunia. Sementara rekannya Nina mengalami luka berat dan patah kaki.
Disinggung tentang kronologis kecelakaan, Iwan mengaku belum mendapat laporan lebih rinci dari pihak kepolisian maupun kedutaan.
’’Kami hanya dikabari pihak kedutaan yang ada di Thailand bahwa dia (Nuning, Red) kecelakaan. Terkait kronologisnya masih menunggu hasil penyelidikan di lokasi dan cek rekaman CCTV dari tempat kejadian,” ungkapnya.
Iwan mengaku tidak memiliki firasat apa pun terkait kejadian yang menimpa sang adik. Dia mengatakan tidak sempat bertemu dengan Nuning saat berangkat ke Thailand. Namun dari cerita pihak keluarga, dosen Fakultas Teknik USBRJ ini tidak menunjukkan gelagat aneh. Dia tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
’’Kalau saya tidak ada firasat apa-apa. Memang tahu dia mau berangkat ke Thailand, tetapi nggak sempat ketemu paginya karena saya harus berangkat kerja. Tetapi pagi-pagi seperti biasa dia suka ngumpulin pakaian kotor untuk dicuci. Kemudian beres-beres rumah,” terangnya.
Diketahui, Nuning saat ini sedang menempuh pendidikan untuk meraih gelar magister teknik di Univeristas Lampung (Unila). Iwan mengatakan, Nuning seharusnya diwisuda pada Januari lalu. Namun, prosesi itu tertunda lantaran masih ada penelitian tugas akhir yang belum selesai.
’’Saya memang dengar dia (Nuning, Red) mau ke Thailand. Tetapi untuk apanya, saya tidak tahu pasti. Hanya, dia bilang ada penelitian untuk tugas akhir yang belum selesai. Jadi pergi kemarin sepertinya masih ada kaitannya deengan tugas akhir itu,” tuturnya.
Jika tidak ada hambatan, sambung Iwan, jenazah Nuning dimakamkan pagi ini di Negeribatin, Waykanan. ’’Kalau tidak ada hambatan, secepatnya kita bawa ke Waykanan untuk dimakamkan,” katanya. (ega/c1/fik)