DPD Bantah Ekonomi Global Penyebab Indonesia Terpuruk
jpnn.com - MALANG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Farouk Muhammad mengkritik sikap pemerintah yang selalu menjadikan alasan bahwa melambatnya pertumbuhan ekonomi dan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebagai akibat dari ekonomi global.
“Tidak sepenuhnya benar alasan pemerintah yang menyebut melambatnya pertumbuhan ekonomi dan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebagai akibat dari ekonomi global,” kata Farouk Muhammad pada Acara Press Gathering DPD RI, di Malang, Jawa Timur, Jumat (4/9).
Lebih lanjut, Senator asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari masalah internal Indonesia sendiri.
“Buktinya, kabinet di-reshuffle. Itu indikasi, memang ada sesuatu yang salah di pemerintahan Joko Widodo ini,” tegas mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
Menurut Farouk, melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan sejumlah industri kecil, menengah bahkan besar yang tergantung dengan bahan baku impor menjadi kesulitan untuk melanjutkan produksinya.
“Bahan bakunya impor, pasti mahal harganya karena dibayar dengan dolar AS. Akibatnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran,” ungkapnya.
Karena itu, Farouk meminta Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah efektif seperti pengurangan beban pajak dan membangun jaringan pengaman sosial dari kelas menengah ke bawah. Dia juga meminta pemerintah untuk menyikapi perusahaan swasta besar dalam negeri yang punya utang luar negeri dan harus dibayar dolar AS.
“Perusahaan besar tersebut menyedot dolar untuk membayar utang ke luar negeri. Pemerintah harus menyikapi itu,” tegasnya.