DPD Makin Yakin Indonesia Bakal Jadi Lumbung Pangan Dunia
Berdasarkan hasil riset EIU dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation tentang Indek Keberlanjutan Pangan (Food Sustainability Index/FSI), sektor pertanian Indonesia masuk 25 besar dari 113 negara yang menjadi sampel.
Artinya, mengalami lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya, di mana Indonesia berada pada rangking 71 dan posisi 74 pada dua tahun kebelakang.
Kemudian, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara atau Asean yang sukses menembus 25 besar.
Penelitian menggunakan pertimbangan 2/3 penduduk dunia berada di 25 negara tersebut dan sudah mencakup 87 persen dari total PDB dunia.
Riset FSI sendiri disusun berdasarkan 58 indiaktor dan mencakup empat aspek. Yakni, secara keseluruhan (overall), pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), kehilangan/susut pangan dan limbah (food loss and waste) serta aspek gizi (nutritional challenges).
Secara keseluruhan, Indonesia berada di peringkat 21 dengan skor 50,77 setelah Brasil serta berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.
Untuk sustainable agriculture, Indonesia bercokol di rangking 16 (53,87) setelah Argentina serta berada di atas Cina, Ethiopia, Amerika Serikat, Nigeria, Arab Saudi, Afrika Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan India.
Pada kategori ini, Indonesia mendapat skor tinggi pada ketersediaan sumber daya air yang melimpah, rendahnya dampak lingkungan sektor pertanian pada lahan, keanekaragaman hayati lingkungan, produktivitas lahan, serta mitigasi perubahan iklim.