DPD: Segera Atasi Tiga Persoalan Petani
jpnn.com - BANDAR LAMPUNG – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Lampung, Anang Prihantoro berharap Ikatan Sarjana Pertanian bisa merespons persoalan petani dengan cara memberikan resolusi sebagai wujud pengabdian keilmuan terhadap petani khusunya di Propinsi Lampung.
“Jika kita lokalisasi, ada tiga persoalan yang dihapai petani yanag harus segera kita jawab yakni sumber daya manusia petani di Propinsi Lampung, kualitas dan ketersediaa benih dan pupuk, kesiapan petani dalam menerapkan teknologi dalam proses produksi,” kata Anang Prihartoro saat Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Swasembada Pangan Untuk Kesejahteraan Petani” yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Pertanian Unila di Bandar Lampung, kemarin (5/12).
FGD ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-42 Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila).
Anang Prihantoro menjelaskan bahwa Ikatan Sarjana Pertanian diharapkan mampu mentransformasi keilmuan terhadap petani agar bisa memiliki pemahaman yang sama dalam proses produksi baik dari proses pembibitan, perawaran hingga pemanenan. Salah satu contoh kecil, menurut Anang, kebiasaan petani setelah panen membakar jerami.
Padahal, menurut Anang, secara keilmuan dengan membakar jerami sama saja merusak tanah sekaligus membunuh renik yang berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah. Hal seperti ini menjadi secuil atau contoh soal yang terjadi pada petani dan tentunya butuh niat dan kerja keras semua pihak untuk mentransformasi keilmuan yang akan menguntungkan petani.
“Kita akan berdosa besar jika kita ikut memberikan stigma petani itu bodoh dan miskin. Sebaliknya, kita harus bisa menjawab bahwa petani bisa sejahtera. Sebagai contoh banyak sekarang anak-anak muda yang alergi terhadap profesi petani. Kenapa? Karena mungkin mereka berpikir sebagai petani pasti miskin. Hal yang demikian tentunya tidak kita harapkan terjadi pada generasi muda. Sebaliknya kita mesti optimis bahwa petani sebagai profesi yang menyenangkan dan bisa sejahtera,” kata Anang yang juga Alumnus Fakultas Pertanian Unila.
Anang Prihantoro menambahkan semua pihak diharapkan bisa membantu pemerintah menjaga lahan produktif khusunya di Propinsi Lampung. Semua pihak harus saling kerja sama mempertahankan luas lahan produktif dalam rangka menjaga keseimbangan suplai pangan di Propinsi Lampung. Karena itu, diperlukan juga pendampingan instansi seperti penyuluh pertanian.
Pada bagian lain, Anang menjelaskan secara umum dilihat dari sebaran penduduk Indonesia yang dominan beraktifitas di bidang pertanian juga sebaran topografi wilayah maka pantaslah Indonesia merupakan negara agraris. Dengan demikian sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang diposisikan sebagai salah satu pilar yang utama sebagai penyokong pembangunan bangsa.