DPR Butuh Tenaga Ahli dan Figur Peneliti
Senin, 02 Januari 2012 – 03:23 WIB
"Selain itu tenaga ahli, perancang, dan peneliti juga belum memadai. Kehadiran mereka penting saat penyusunan naskah UU. Kualitas atau bobot pembicaraan antara materi dengan apa yang disampaikan sering kali begitu dangkal," katanya.
Ketika tenaga ahli DPR masih belum signifikan, paparnya, seharusnya bisa ditambal dengan peran penelitian dan pengembangan yang dimiliki partai politik. Ini karena litbang parpol merupakan think tank politik. Jika litbang parpol dimaksimalkan dan mendukung kinerja anggota DPR, ini menunjukkan parpol mampu memaksimalkan dukungan kepada konstituennya.
"Kedisiplinan itu sebagian yang mempengaruhi proses pembahasan. Yang juga penting adalah DPR memberikan perhatian saat menggelar rapat dengar pendapat umum dengan masyarakat. Kadang yang datang saat RDPU itu hanya 10 orang, sangat jarang yang lebih dari 20 orang. Seharusnya punya alokasi waktu yang cukup juga untuk masyarakat," tutur Ronald.