DPR Curiga Isu Teroris Poso Dijadikan Proyek
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menyoroti cara kerja Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam menangani aksi teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
"Sumber dari intelijen negara menyebut personel teroris Poso hanya sekitar 40 orang yang diperkuat dengan beberapa pucuk senjata konvensional. Tapi, BNPT menyikapi teroris Poso sebagai organisasi yang luar besar sehingga menimbulkan ketakutan luar biasa masyarakat setempat," kata Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Senayan, Kamis (26/3).
Cara yang ditempuh oleh BNPT tersebut lanjut Mahfudz, kesannya menjadikan isu teroris Poso sebagai proyek berkesinambungan.
"Mestinya teroris Poso itu diselesaikan secara cepat, tepat dan terukur dengan batas waktu yang jelas," sarannya.
Kalau cara-cara seperti itu dibiarkan, BNPT menurut politikus PKS itu, akan bekerja seperti Kementerian Pekerjaan Umum yang terus-menerus menyelesaikan infrastruktur.
"Padahal, konsep dasar penanganan teroris itu bersifat penanggulangan. Maknanya cepat dan harus selesai. Baru BNPT dinilai berhasil dalam tugas pokok dan fungsinya. Tapi kalau itu ada terus-menerus, berarti BNPT gagal," tegasnya.
Konsep penanggulangan ujar Mahfudz, disainnya harus berbentuk program kerja yang melibatkan banyak pihak agar program tuntas.
"Praktiknya, BNPT terkesan menjadikan teroris Poso sebagai proyek berkesinambungan yang dilakukan oleh sebuah kementerian," pungkasnya.(fas/jpnn)