DPR Dorong Pemerintah Tambah Alternatif Penerimaan Cukai di Luar 3 Objek BKC
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun meminta pemerintah segera menambah alternatif barang kena cukai (BKC) dalam memaksimalkan penerimaan cukai.
Menurutnya, hal ini perlu didorong karena kenaikan tarif cukai rokok telah mencapai titik optimum dalam mendorong penerimaan negara.
Diketahui, penerimaan cukai di Indonesia selama ini hanya mengandalkan 3 objek BKC, yaitu produk hasil tembakau, minuman etil alkohol, dan minuman mengandung etil alkohol.
“Multi-stakeholders harus didorong dalam mengonsolidasikan kekuatan bersama untuk kepentingan negara yang sangat fundamental, yaitu penerimaan negara yang sangat besar,” kata Misbakhun melalui keterangan yang diterima, Minggu (23/10).
Dia menyarankan agar pemerintah juga mempertimbangkan berbagai sisi yang terlibat dalam kebijakan kenaikan tarif cukai dan harga rokok di Indonesia, seperti tenaga kerja, penerimaan cukai hasil tembakau (CHT), kesehatan, rokok ilegal, industri, hingga pertanian.
Dalam tiga tahun terakhir, CHT terus meningkat, yakni naik 23 persen pada tahun 2020 dan naik 12 persen pada tahun berikutnya.
Sementara itu, pada tahun ini yang sedang berjalan sudah mengalami kenaikan hingga 12 persen.
“Karena itu, berbagai kebijakan terhadap cukai perlu kehati-hatian, salah satu dampaknya akan mendorong meningkatnya rokok ilegal," ujarnya.