DPR Protes Pemerintah Tak Masukan Pencak Silat di Asian Games
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra menyayangkan pencak silat tidak masuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games XVIII tahun 2018 di Indonesia. Padahal, ujar Sutan, pencak silat adalah warisan leluhur nenek moyang Indonesia, dan melalui ajang Asian Games patut untuk diperlombakan agar lebih dikenal oleh dunia internasional.
“Sebagai Pimpinan Komisi X DPR dan pribadi, saya sangat menyayangkan cabang olahraga pencak silat tidak jadi prioritas usulan pemerintah dalam Asian Games 2018,” kata Sutan Adil Hendra, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (15/2).
Padahal, lanjutnya, sebagai tuan rumah bisa saja Indonesia mengusulkan pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan minimal untuk eksibisi.
Sutan mempertanyakan alasan Kemenpora yakni melalui Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto bahwa cabang-cabang olahraga yang diusulkan Indonesia berpotensi mendulang medali emas cukup banyak.
Menurutnya, sebagai tuan rumah, Indonesia berhak mengusulkan dan menetapkan satu cabang olahraga untuk dipertandingkan dalam pesta olahraga se-Asia empat tahunan itu.
“Sebagaimana Brasil yang memasukan olahraga bela diri tradisional mereka "Capoeira" untuk dipertandingkan di Olimpiade nanti," ujarnya.
Ironisnya lagi, bukannya mengusulkan pencak silat, pemerintah justru malah memasukkan cabang olahraga Bridge untuk dipertandingkan di Asian Games. Sutan menilai pengusulan dan penetapan cabang olahraga di Asian Games bertindak tanpa menunjukkan kebanggaan akan seni bela diri yang lahir dari bangsa leluhurnya sendiri.
“Pemerintah hanya bertindak seperti panitia yang berfikir teknis, bukan sebagai pemerintah yang membawa nama negara," tegasnya.