DPR: Tangkap Pelaku Pembantaian Terhadap TNI dan Polri di Papua
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengaku prihatin dan mengutuk tindakan gerakan separatis bersenjata (GSB) yang menunggangi aksi massa di Deiyai, Papua sehingga satu anggota TNI gugur dan enam anggota TNI-Polri terluka akibat panah dan bacokan saat bertugas di sana.
“Saya sebagai Ketua Komisi 1 DPR RI menyatakan bela sungkawa kepada semua keluarga prajurit TNI yang gugur dan terluka. Saya meminta penegakan hukum dan kejar semua pelaku, dalang dan aktor intelektual jangan ada sejengkal pun tanah Indonesia yang dibawah kendali GSB dan melakukan kekejian terhadap Prajurit dan Rakyat Indonesia,” kata Abdul Kharis dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).
Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, TNI/Polri dan BIN tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut sehingga dirinya yakin dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan lain yang diperlukan. Tentu dengan kerja sama dan koordinasi dengan semua pihak.
“Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini mencederai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini, Pemerintah harus jadikan krisis Papua ini sebagai prioritas yang harus segera ditangani. Ini sudah mendesak sebelum jatuh korban yang semakin banyak lagi. Masalah-masalah lain juga penting, tapi tidak mendesak, hendaknya jangan hanya sibuk berkutat di situ saja. Bila kita gagal menangani krisis Papua bisa jadi akan membawa negara kita ke arah perpecahan dan disintegrasi yang merembet di mana-mana,” tegas Kharis.
Anggota DPR asal Solo ini juga menyatakan bahwa keberingasan Gerakan Separatis ini juga harusnya membuka mata dunia agar proporsional melihat masalah di Papua. Jangan sampai kita menyia-nyiakan pengorbanan nyawa, darah, keringat dan air mata yang sejak berpuluh puluh tahun lamanya tumpah di sana, terutama pengorbanan para pahlawan yang berguguran merebut dan mempertahankan kedaulatan kita di Papua.
"Bagaimana beringasnya kelompok GSB menunggangi demonstrasi dan merebut senjata jelas tujuan mereka merongrong keamanan dan membuat kekacauan, SOP sudah dijalankan TNI/Polri dalam menangani demonstrasi, dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih objektif,” kata Abdul Kharis.
Dengan kejadian ini, Abdul Kharis berharap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk lebih ditingkatkan. NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib dihormati semua negara.
“Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam negeri Indonesia,” pungkas Kharis.(fri/jpnn)