DPR Warning Pebisnis Penerbangan
Berkaca Musibah Sukhoi, Lebih Utamakan Keselamatan PenumpangSenin, 14 Mei 2012 – 08:30 WIB
Sukhoi menggandeng Boeing asal Amerika Serikat sebagai konsultan untuk pemasaran, manajemen desain, sertifikasi, manufaktur dan program dukungan purnajual. Pesawat ini juga dilengkapi berbagai komponen buatan Prancis dan Inggris. Hasilnya, Sukhoi yang dijual dengan harga 32 juta dolar AS (setara Rp 288 miliar) ini diklaim lebih irit bahan bakar 10 persen ketimbang pesawat di kelasnya.
Sedangkan China, mulai mengembangkan industri pesawat komersial pada 1980. Melalui Xian Aircraft Company, cikal bakal produsen pesawat militer sejak 1958, mengembangkan pesawat penumpang digenjot. Xian juga mengajak Boeing sebagai konsultan dan berbagai perusahaan pesawat asal Kanada, Italia, Prancis, serta Jerman. (dms)