Drama di Temanggung, Jateng, di Mata Keluarga Noordin di Malaysia (2-Habis)
Sepotong Doa dari Pesantren Luqmanul HakimSelasa, 11 Agustus 2009 – 06:54 WIB
Sejak beralih profesi sebagai penjual pada kedai runcit alias toko serbaada, tak sedikit barang yang disimpan di ruang-ruang kelas tersebut. Kurma, kue kering, dan makanan kaleng memenuhi salah satu ruang yang dulu dipakai sebagai ruang guru.
Yang paling mencolok, di salah satu tembok ruang lain terdapat kalimat doktrin yang dicat dengan font besar. Bunyinya: Isi Pada Bekal Berjalan dan Hati Hendak Semua Jadi. Menurut warga Melayu, dua kalimat itu punya makna yang dalam. Bahkan, seorang warga setempat menegaskan, doktrin itu seakan ajakan perjuangan pantang menyerah. "Maknanya dalam sekali tu, terutama bagi kite warga Melayu," tegas Zainal bin Ahmad yang tinggal tak jauh dari kampung Noordin. (*/cfu)