Driver Ojek Online Hamili Pelanggan, jadi Sadis Banget
Norman, sapaan akrab korban, menghentikan kendaraan tepat di titik yang dituju. Sempat ada perbincangan antara keduanya. Memberitahukan biaya yang harus dibayar Iswan.
“Berapa, Pak?” tanya Iswan ke korban saat menjelaskan ke polisi. Pemuda itu duduk tepat di belakang kursi kemudi. “Tiga puluh satu ribu,” balas Norman.
Bukannya uang, badik sepanjang 20 sentimeter menancap di punggung korban. Cairan merah bak saus tomat mengucur deras. Belum berhenti. Iswan mengarahkan ke kepala korban secara berulang. Mobil yang semula berhenti, sempat kembali jalan, namun keluar jalur.
Korban keluar dari mobil, tergeletak bersimbah darah. Kebetulan, berhenti tepat di depan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK Al Munawwanah. Agus (35), warga sekitar yang kebetulan mendengar pekikan korban bergegas menolong.
Iswan panik, dia ikut keluar dari mobil. Mengenakan celana jeans dengan kaus krem, Iswan memilih kabur ke jalur tambang, milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE). Sebagian warga menolong Norman, lainnya mengejar Iswan.
Abdul Hamid (48), anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Lok Bahu, menjadi yang pertama menangkap.
“Kalau kamu mau enggak sakit, sini,” bujuk Hamid. Namun, sejumlah bogem mentah beberapa kali mendarat di tubuh pemuda yang bermukim di Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Samarinda itu.
Dia lantas dibawa ke Polsek Sungai Kunjang. “Benar sudah diamankan,” tegas Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Ketut Gede Suardana. Sementara korban dibawa ke RS Hermina, Samarinda.