Dua Atlet Tarung Derajat Ini Bikin Sumbar Bangga
“Beruntung, atlet-atlet kami memiliki jiwa patriot yang sangat besar, sehingga terus berlatih, tanpa mengenal lelah dan tidak terlalu ambil pusing dengan kondisi latihan yang tidak layak tersebut,” lanjutnya.
Jesmi juga mengatakan, sebelum terjadinya kisruh kepemimpinan di KONI Sumbar sebagai induk organisasi olahraga Sumbar, Kodrat sudah menyusun program latihan mulai dari awal Januari 2016.
Karena saat itu, mayoritas atlet berasal dari luar daerah, maka Pengprov Kodrat menginapkan atletnya di Rasaki Hotel. Namun, adanya perebutan kursi di KONI di akhir bulan April membuat atlet kembali dipulangkan ke daerah masing-masing.
“Sampai sekarang kami masih ada hutang di hotel tersebut. Yang terbayarkan baru sekitar Rp 9 juta,” teranganya.
Jesmi menambahkan, pemulangan atlet tersebut mambuat fisik atlet yang semula sudah dibangun dengan cukup baik kembali drop. Karena, dengan sebagian besar atlet yang berasal dari luar Padang membuat dia sebagai pelatih dan Pengprov kesulitan mengontrol atlet-atlet tersebut.
“Beberapa orang yang memang kuliah di Padang bisa terus berlatih bersama kami. Diantaranya, Hendika dan Welly yang berhasil meraih medali emas,. Itupun karena mereka juga kuliah di FIK UNP,” katanya.(y/ray/jpnn)