Dua Calon Dirut yang Serba Miripnya
Senin, 06 Mei 2013 – 01:10 WIB
Saat saya harus mulai senam pagi di Monas Senin lalu, pikiran saya terbelah ke persoalan itu. Akhirnya, di tengah-tengah senam, pukul 05.45 saya telepon Pak Zamkhani. Saya minta kedua kandidat menemui saya pukul 07.00, atau hanya dua jam sebelum RUPS.
"Anda berdua ini kok begitu hebat-hebat, sampai saya bingung memilih siapa di antara Anda," kata saya kepada mereka. "Kalian berdua ini benar-benar seimbang. Bagaimana kalau diundi saja?" tanya saya. Keduanya tertawa. "Ini ada koin di kantong saya," tambah saya.
Lantas saya kemukakan misi Antam ke depan. Juga apa yang sudah mereka lakukan selama ini dan harus dilakukan nanti. "Atau kalian suit saja," tambah saya. "Bapak saja yang pilih," ujar Tato. "Betul. Kami ikut saja," sahut Winardi.