Dua Jemaah Umrah Wafat, Lion Air dari Jeddah Mendarat Darurat di Sri Lanka
jpnn.com, JAKARTA - Dua jemaah umrah meninggal dunia di pesawat Lion Air JT-805 dari Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi (JED) tujuan Surabaya melalui Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB), Minggu (12/1).
Pesawat jenis Airbus 330-300 CEO registrasi PK-LEG itu harus mendarat darurat di Bandar Udara Internasional Bandaranaike di Katunayake, 35 km utara dari Kolombo, Sri Lanka (CMB).
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan penerbangan JT-085 yang membawa 13 kru dan 257 penumpang atau tamu jemaah umrah sudah dipersiapkan dengan baik dan sesuai standar operasional prosedur.
“Kondisi kesehatan setiap tamu sudah mempunyai surat izin medis sebelum penerbangan dengan menunjukkan dan melampirkan surat keterangan kelaikan terbang,” kata Danang, Selasa (14/1) malam.
Menurut Danang, pesawat berangkat Minggu (12/1) pukul 18.20 waktu Jeddah dan dijadwalkan mendarat di Bandara Juanda, Senin (13/ 01), pukul 8.30 WIB. Satu jam setelah lepas landas, pilot Lion Air JT-085 menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara akan melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Internasional Bandaranaike di Katunayake, 35 kilometer utara dari Kolombo, Sri Lanka, karena alasan medis.
Sebab, ada satu tamu wanita bernama Saringa Albadiah yang segera membutuhkan pertolongan. Awak kabin yang bertugas menjalankan tindakan sesuai prosedur dengan mengumumkan apakah terdapat dokter atau petugas medis, serta membantu melakukan penanganan.
“Dokter bersama awak kabin sudah memberikan pertolongan pertama. Dokter menyatakan meninggal dunia tamu tersebut ketika pesawat akan mendarat,” ujar Danang.
Dia menambahkan petugas layanan darat di Bandaranaike bersama pengelola dan pusat kesehatan bandara sudah mempersiapkan untuk melakukan pertolongan.