Dua Mapala UII Ditangkap, Semoga Motif Terungkap
jpnn.com - jpnn.com - Keluarga korban peserta pendidikan dasar (diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) merespons positif langkah polisi menangkap dua orang tersangka penganiayaan yang merengut tida korban jiwa. Harapan keluarga korban, motif penganiayaan bisa terungkap dan kasusnya tuntas.
”Kami sudah mendengar. Semoga kepolisian segera membuka kasus ini,” ujar Lilik Margono, paman mendiang Syaits Asyam seperti diberitakan Radar Jogja.
Sebelumnya Mapala UII atau yang dikenal dengan sebutan Unisi menggelar diksar The Great Camping di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ternyata ada tiga peserta diksar yang meninggal dunia akibat kekerasan dalam kegiatan itu. Yaitu Muhammad Fadli (19), Syaits Asyam (19), dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).
Karenanya Lilik berharap agar kepolisian juga membuka motof penganiayaan. Sebab, selama ini keluarga tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian Asyam.
Keluarga meyakini dalam pelaksanaan kegiatan diksar itu ada perilaku kekerasan yang dilakukan oleh oknum panitia. Apalagi, korban ang meninggal bukan hanya Asyam, tapi juga peserta lain.
Hingga saat ini, katanya, penyebab luka yang menyebabkan Asyam dirawat intensif di RS Bethesda masih menjadi misteri bagi pihak keluarga. Meski sebelum meninggal Asyam sempat mengungkap adanya pemukulan, namun pihak panitia dan kampus belum ada yang menjelaskan itu kepada keluarga.
”Sampai dengan hari ini belum ada panitia yang datang untuk menjelaskan kronologi yang sebenarnya terjadi,” jelasnya.
Keluarga, sambungnya, hanya mengetahui Asyam meninggal akibat gagal pernapasan. Namun, dengan adanya luka di sekujur tubuh dan hasil otopsi yang dilakukan, keluarga menduga ada penyebab lain Asyam meninggal dunia.