Dua Pengedar Pil Koplo Belum Berhasil Ditangkap
Muksin menjadi pengedar pil koplo sejak sebulan lalu. Idenya berasal dari FK. ''Dapat pasokan dengan harga miring kalau mau mengedarkan," terangnya.
Nah, yang harus disiapkan komplotan Muksin adalah tempat penyimpanan. Sebab, jumlah pil yang dikirim cukup banyak.
Mereka bertiga akhirnya patungan menyewa kos di Kelurahan Pucang, Sidoarjo Kota. ''Baru sempat jual 150 butir," ungkapnya.
Beruntung, Satresnarkoba Polresta Sidoarjo cepat mengendusnya. Mereka lantas menggerebek tempat kos yang disewa Muksin dkk.
''Di dalam hanya ada saya," tutur Muksin. FK dan ND selama ini pulang ke rumah masing-masing.
Kasatresnarkoba Kompol Sugeng Purwanto mengatakan, pihaknya bakal terus mengembangkan penyidikan perkara tersebut.
Dia tidak mau buru-buru percaya pada penjelasan tersangka. ''Bisa jadi itu hanya bualan," katanya.
Menurut Sugeng, Muksin mengaku tidak mengetahui rumah kedua temannya. ''Logikanya kalau sampai patungan sewa kos, kok tidak akrab, tidak tahu identitas satu sama lain," tuturnya. (edi/c7/hud/jpnn)