Dua Perempuan Muslim Catat Kemenangan di Pemilu Sela AS
jpnn.com, WASHINGTON - Pemilihan sela kemarin, Rabu (7/11) WIB bisa dibilang adalah representasi wajah Amerika Serikat yang sesungguhnya. Amerika yang plural. Yang selama ini berusaha ditutupi Presiden Donald Trump lewat berbagai kebijakan kontroversial.
Ada dua perempuan muslim dari dua daerah pemilihan berbeda yang melenggang masuk House of Representatives alias DPR. Ada perwakilan suku asli (Indian) di lembaga yang sama. Juga, legislator pertama berdarah Latin dari Negara Bagian Texas.
Itu baru sebagian saja catatan sejarah penting dari pemilihan sela kali ini. Dan, semuanya langsung menohok berbagai program garis keras Trump: mulai daftar hitam sejumlah negara muslim sampai upaya membangun tembok dengan Meksiko.
Yang juga memukul Trump, pemilu sela kali ini merontokkan dominasi Republik, partai yang menjadi kendaraan politiknya menuju kursi kepresidenan, di kongres. Penghitungan suara memang belum tuntas. Tapi, bisa dipastikan Republik hanya akan berkuasa di senat. Sedangkan DPR jatuh ke tangan Demokrat. Padahal, selama delapan tahun terakhir, keduanya dikuasai Republik.
"Esok akan menjadi hari baru bagi Amerika," ujar legislator Demokrat Nancy Pelosi seperti dilansir CNN.
Belum diketahui siapa nanti legislator Republik yang akan menggantikan jabatan Pelosi saat ini. Sebagai pemimpin oposisi di House of Representatives.
Pemilu sela digelar setiap empat tahun sekali pada November untuk memilih anggota kongres dan gubernur. Kongres di AS terdiri atas DPR dan senat. Hanya 36 gubernur dari 50 negara bagian yang ikut dalam pemilihan di pemilu sela. Di beberapa negara bagian juga ada pemilihan wali kota, usulan terkait kebijakan wilayah, dan beberapa hal lainnya. Bisa dikatakan itu seperti pemilu serentak.
Nah, Demokrat butuh 218 kursi untuk berkuasa di DPR. Hingga pukul 23.00 tadi malam (7/11) WIB, mereka sudah mengantongi 220 kursi. Di pihak lain, Republik mendapat 193 kursi.