Dua Ribu Hektare Sawah Hancur
jpnn.com, BOJONEGORO - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di empat kabupaten di wilayah utara Jatim menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Bukan hanya materi, bencana kali ini juga menimbulkan korban jiwa.
Berdasar data hingga awal Maret, akibat bencana itu, diperkirakan lebih dari 2 ribu hektare lahan pertanian terendam.
Bukan hanya itu, kerugian materi akibat luapan sungai tersebut sudah tembus Rp 5 miliar. Jumlah itu belum termasuk kerusakan sejumlah infrastruktur.
Dari data rekap sementara banjir Bengawan Solo di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, luapan sungai itu membuat 1.863 hektare lahan pertanian di empat wilayah tersebut terendam. Akibatnya, para petani gagal panen.
Terbanyak di wilayah Bojonegoro. Di sana 1.044 hektare di semua wilayah yang terdampak terendam. Paling parah terjadi di Kapas.
Penyebabnya, salah satu tanggul utama aliran Bengawan Solo di wilayah tersebut jebol. Itu belum termasuk banjir bandang akibat luapan Kali Pacal.
Wilayah lain yang cukup terdampak adalah Tuban. Sedikitnya ada 714 hektare sawah yang terendam. Untuk wilayah Lamongan-Gresik, ada sekitar 105 hektare.
Selain itu, banjir luapan Bengawan Solo membuat sejumlah infrastruktur rusak.