Dua Satpam Melawan, Empat Perampok Kabur Ketakutan
Tiba-tiba Arta mengambil sabit besar dan langsung menyerang perampok. Pertarungan dua lawan empat terjadi dan salah satu perampok terluka di badian tangan.
Salah satu perampok kemudian melempar linggis ke arah kedua satpam itu. Selanjutnya kawanan perampok kabur.
Baru setelah perampok kabur, Arta dan Astika melapor ke Polsek Negara. Warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) juga berdatangan untuk menolong.
Tapi, akibat melawan perampok, Astika mengalami luka robek pada bagian kepala dan harus mendapat tiga jahitan. Sementara Arta mengalami luka lecet di hidungnya.
Polisi yang datang lalu melakukan penyisiran dan olah TKP. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan lubang pada tembok pembatas kompleks PT Sinar Sosro yang diduga sebagai jalur masuk dan keluar komplotan perampok.
Selain itu, polisi juga menemukan gagang pisau dapur, linggis dan kunci leter T yang diduga bawaan perampok. “Kami juga mengamankan barang bukti pecahan botol yang dipakai melempar kaca jendela pos sekuriti. Selain itu juga ditemukan ceceran darah di TKP,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.
Dari keterangan kedua satpam itu, keempat perampok bercadar memiliki tinggi tubuh rata-rata 170 sentimeter dengan perawakan kurus. Namun, kedua satpam tak memperhatikan pakaian para perampok.
“Karena panik mereka tidak ingat dengan baju yang dipakai pelaku. Kami masih melakukan penyelidikan terjadap kasus ini,” ungkapnya.(rb/nom/mus/mus/JPR)