Dua Sisi Musik Digital, Petualangan Baru Bagi Industri Tanah Air
Dua dekade terakhir inovasi pesat dalam teknologi digital telah secara khusus mengganggu bisnis musik di setiap tingkatan. Teknologi telah mengubah cara orang menciptakan musik.
Komposer dapat menghasilkan skor film dari studio rumah mereka. Musisi dapat bermain untuk penggemar di seluruh dunia melalui pertunjukan live streaming. Penulis lagu dapat merekam album dan merilisnya di platform distribusi dan streaming digital tanpa pernah mendarat atau menandatangani kontrak rekaman.
Kemajuan dalam teknologi digital menyebabkan perubahan besar dalam sebagian besar aspek bisnis musik. Perangkat keras dan perangkat lunak perekaman digital awal membuat proses perekaman lebih murah dan sederhana, sampai tingkat tertentu.
Teknologi digital menyebabkan pertumbuhan industri musik pada datangnya internet menjadi sangat maju sehingga pengguna dapat berbagi dan mengunduh musik secara online. Hal ini menyebabkan pendapatan di industri musik anjlok.
Platform distribusi digital berbayar, terutama iTunes, menyusul tak lama setelah Napster dan merevolusi monetisasi unduhan digital. Layanan streaming seperti Spotify baru-baru ini merevolusi cara orang mengonsumsi musik.
Lebih jauh ditekankan oleh Triny Vera, bahwa perkembangan dan serapan konten positif dari musik anak yang bermuatan sesuai perkembangan usia, kemudian berkembang menjadi remaja dan dewasa belum banyak diproduksi.
Apalagi jika menengok yang ada di pasar tanah air, anak dipaksakan untuk mendengar dan mengonsumsi musik dengan selera dewasa tanpa ada peran kesadaran dari orang tua.
Kuncinya bukan di anak, tapi pada orang tua untuk memberikan teladan dengan memilihkan dan menyesuaikan diri pada usia dengan konteks yang terjadi saat ini.