Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dua Tombol

Oleh Dahlan Iskan

Jumat, 02 Oktober 2020 – 11:55 WIB
Dua Tombol - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAWABNYA enteng saja. Padahal ini forum debat calon presiden negara adi kuasa Amerika Serikat.

Ketika disalahkan karena korban tewas Covid-19 di Amerika sampai lebih 200.000 orang, Donald Trump mengatakan: kalau bukan ia presidennya bisa jadi yang meninggal lebih dari 1 juta orang.

Ketika dikatakan angka korban Covid-19 di Amerika itu jauh lebih tinggi dari Tiongkok, dengan enteng Trump mengatakan: Anda tidak tahu berapa angka yang sebenarnya di Tiongkok.

Ketika Trump mengatakan justru sheriff di Oregon hari itu memberikan dukungan padanya, sheriff di Oregon segera unggah Twitter: mereka tidak akan pernah mendukung Trump.

Ketika Biden mengatakan juru bicara Trump telah mengakui bahwa Trump mengambil keuntungan dari kerusuhan-kerusuhan itu, dengan enteng Trump mengatakan sang juru bicara tidak pernah mengatakan begitu. Padahal setelah debat itu pun video ucapan tersebut masih utuh di YouTube.

Itulah contoh yang membuat Trump dikecam. Kata-katanya dalam debat itu sama sekali ''tidak presiden''. Maksudnya: itu bukan kata-kata ''kelas presiden''.

Baca Juga:

Seorang peneliti hebat dari aliran konservatif sendiri, Frank Luntz, bertanya kepada  16 orang responden. Masing-masing hanya boleh menjawab satu kata. Yakni mengenai penilaian mereka atas  penampilan Trump dalam debat itu.

Inilah 16 kata dari 16 orang itu:

Mengerikan, kacau, kasar, gila, membingungkan, tidak nyambung, keledai tapi keledai yang percaya diri....

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close