Dua Warga Tewas, Motor Polantas Dibakar Massa
Namun, ketika dikonfrontir, si supir membantah mentah-mentah tudingan itu, sehingga warga mengamuk dan spontan membakar kendaraan dinas polisi ini.
Bustami ditemui di lokasi menuturkan, mereka baru saja kembali dari lapangan VOA, untuk melakukan aktivitas pengantaran barang dari terminal mobar. Namun, karena lagi kosong akhirnya mereka memutuskan pulang ke rumah.
Ketika tiba di trafick light simpang empat, lampu masih menyala kuning. Jadi mereka melanjutkan perjalanan tanpa berhenti, tetapi tiba-tiba dari arah kanan terlihat ada polisi yang diduga hendak mengejar mereka.
“Kami tidak jadi belok ke kanan (barat-red) dan meneruskan lurus ke arah selatan. Karena polisi terus mengejar, akhirnya kami tancap gas hingga terjadi kecelakaan ini. Saya sempat meminta jangan lagi kabur tapi karena supir takut ditilang, tetap saja memacu kendaraan hingga tergelincir dan menabrak sepeda motor itu,” ungkap Bustami.
Sementara keterangan Agusriadi (44) warga Juli Cot Mesjid yang menjadi saksi di TKP. Dia berada puluhan meter dari sepeda motor korban, tiba-tiba ada satu unit mobil pick up yang kehilangan kendali berputar arah, lalu menabrak sepeda motor yang mengangkut anak sekolah. Dari arah belakang, terlihat dua anggota Polantas juga ikut terjatuh.
“Warga yang berkumpul bertanya ke polisi dan dijawab pick up itu baru saja tabrak orang, tapi jawaban supir mobil berbeda. Mereka mengaku terobos lampu merah, lalu masyarakat marah dan membawa sepeda motor polisi ke luar ruas jalan, kemudian membakar kendaraan dinas itu,” ungkapnya.
Kapolres Bireuen, AKBP Ali Kadhafi yang kemarin ikut turun ke lokasi saat dihubungi Rakyat Aceh menuturkan, korban meninggal dunia merupakan paman dan ponakan yang ditabrak oleh pengemudi pick up.
Kebetulan warga yang terprovokasi langsung bereaksi dan membakar kendaraan polisi. Selanjutnya, seluruh korban dievakuasi ke rumah sakit BMC.