Dua Wartawan Senior Luncurkan Buku Tribute to SMAN 8 Jakarta
Siswoyo Adi atau Ciwo, yang dikenal sebagai pendaki gunung dan ahli masalah goa-goa di Indonesia, tak kalah lucunya.
Pegiat Mapala UI itu berkisah lamanya sekolah di SMAN 8 Jakarta yakni 5 tahun. Sebabnya, setahun tidak naik kelas dan ada perubahan sistem pengajaran. Namun, gaya berkisah dan pengalaman lainnya yang membuat hadirin terpingkal.
Bukan hanya milik anak SMA tahun 80-an dan tahun 90-an, tetapi anak SMAN 8 tahun 60-an juga begitu, banyak nakalnya. Ini diungkap Bambang Setiawan, yang kerap membuat jahil atau bahkan ‘mengerjai’ guru. Ketika aksi kenakalan itu terbongkar, tentu kena marah dari guru dan harus minta maaf.
Penulis yang relatif masih muda, lulusan tahun 2000-an juga tak kalah mengundang tawa dan decak kagum ketika mengugkapkan kisahnya.
Alhasil, peluncuran buku “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri” jauh dari kesan serius.
Acara makin apik dan manis ketika penyair Nuthayla membacakan puisi di awal dan acara.
Pengalaman pentas dan baca puisi Nuthayla membuat alumnus SMAN 8 tahun 1989 itu benar-benar menunjukkan jati dirinya sebagai penyair papan atas.
Buku “Tribute to SMAN 8 Jakarta: Kenang-kenangan dari Taman Bukit Duri” oleh editornya, Idrus F Shahab dan Suradi dimaksudkan untuk merekam kenangan dan dinamika masa SMA dengan melihat setting sosial dan politik Jakarta dan Indonesia, terutama dari sisi kebijakan pendidikan.