Dubes Belanda Minta Maaf di Rawagede
Rabu, 10 Desember 2008 – 00:27 WIB
Saih, salah seorang korban yang lolos pada peristiwa itu, mengaku senang mendapat santunan. ’’Tapi, saya percaya bapak-bapak pengacara untuk meneruskan gugatan kami,’’ ujarnya.
Sekarang, Saih tinggal di rumah sederhana di ujung barat desa. Dia menjadi satu-satunya saksi hidup peristiwa yang mengilhami Chairil Anwar menulis puisi Antara Krawang-Bekasi tersebut.
Peristiwa Rawagede terjadi pada 9 Desember 1947. Saat itu, 431 nyawa manusia melayang di desa lumbung padi tersebut. Belanda melakukan serangan mendadak dengan dalih mencari gerilyawan dan menewaskan lelaki dewasa serta anak-anak di atas 15 tahun. Hanya wanita yang tersisa. Selama dua hari mereka menunggu bantuan dan memakamkan keluarganya dengan peralatan seadanya. (rdl/nw)