Dubes Ito Optimis Hubungan Bisnis Indonesia-Myanmar Kian Terbuka
jpnn.com - JAKARTA - Hubungan bilateral Indonesia-Myanmar bakal semakin terbuka. Setelah Oktober 2014 lalu dua negara menyepakati pembebasan visa bagi pemegang paspor biasa, kini kerjasama juga mengarah hubungan bisnis.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi, peluang kerjasama kedua negara akan semakin terbuka dengan mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pengusaha Myanmar.
Keyakinan tersebut muncul pascarangkaian acara "Business Matching" yang dilakukan dalam rangka perayaan 65 tahun hubungan bilateral Indonesia Myanmar, di Yangon, Myanmar.
Kegiatan itu sendiri telah dihadiri Vice President Badan Penanaman Investasi Myanmar, Zaw Min Win, 100 orang pengusaha Myanmar yang berasal dari 58 perusahaan. Sementara dari Indonesia diikuti sejumlah perusahaan BUMN, dan tidak kurang dari 15 perusahaan Indonesia, baik yang berdomisili di Myanmar maupun yang datang langsung dari Indonesia.
"Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kerjasama kedua negara di bidang ekonomi terutama perdagangan dan investasi," kata Ito dalam keterangan resminya, Jumat (19/12).
Dengan adanya kerjasama antara kedua negara melalui masuknya BUMN maupun perusahaan-perusahaan terkait lainnya, Ito optimis dapat meningkatkan nilai investasi pengusaha asal Indonesia di Myanmar.
Dari segi bisnis, investasi Indonesia di Myanmar baru senilai 600 juta US Dollar. Pada 2016, Ito menargetkan dapat mencapai 1 miliar USD."Saya sangat optimis setelah pertemuan tadi, karena sudah ada beberapa perusahaan Indonesia yang akan bekerjasama dengan perusahaan di Myanmar," ucap mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri ini.
Ito mengatakan, saat ini Myanmar memiliki banyak potensi dan peluang besar di sejumlah sektor seperti infrastruktur, konstruksi, telekomunikasi, pertambangan dan energi, industri, pertanian, dan lainnya. Semua dapat dimanfaatkan oleh investor dari Indonesia dengan mengembangkan sayapnya di Myanmar.