Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duel Maut, Detik – detik Belati Gunik Menancap Tepat di Dada Ikram

Kamis, 07 Maret 2019 – 00:34 WIB
Duel Maut, Detik – detik Belati Gunik Menancap Tepat di Dada Ikram - JPNN.COM
Ilustrasi pelaku pembunuhan. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BULELENG - Ikram Tauhid, 39, tewas setelah ditusuk Nyoman Tri Artika Subandi Awantara alias Gunik, 35, saat duel maut di Dusun Wirabhuana Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Minggu (3/3) malam.

Pemicunya sepele. Hanya karena terlibat salip-salipan di ruas jalan Singaraja-Gitgit, Gunik emosi, gelap mata menusuk korban dengan pisau belati hingga tewas tersungkur.

Informasi dari kepolisian menyebutkan peristiwa bermula saat korban yang berprofesi sebagai Satpam Hotel Bayan Tree di daerah Unggasan, Kuta Selatan, hendak pergi ke Denpasar. Ia berangkat dari arah Singaraja dengan mengendarai sepeda motor Byson DK 8662 UQ.

BACA JUGA: Wanita Pengusaha Itu Ternyata Dibunuh Selingkuhan yang Beda Usia 20 Tahun

Pria asal Maluku ini mengendarai sepeda motornya secara beriringan bersama rekannya bernama Welky Lens Ussa, 39 yang juga mengendarai sepeda motor Suzuki Thunder. Namun entah bagaimana permasalahannya, korban Ikram terlibat salip-salipan dengan pengendara mobil Xenia DK 1994 QB yang ditumpangi pelaku.

Mobil Xenia itu dikendarai Gede Sueca Mustika Putra, 40 yang tak lain adalah kakak dari pelaku Nyoman Tri Artika Subandi Awantara. Di dalam mobil Xenia itu pula terdapat istri dan tiga orang anak dari Gede Sueca.

Mereka berasal dari Dusun Dauh Pura, Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Mereka rencananya akan pergi ke Denpasar dari Singaraja.

Tepat di kilometer 14-15, korban disebut-sebut menghalang-halangi kendaraan Xenia dengan cara zig-zag di depan kendaraan yang ditumpangi pelaku. Merasa geram, pelaku Gunik pun akhirnya mengacungkan pisau belati yang disimpan di dalam tasnya dari dalam mobil yang sedang melaju. Konon, pisau belati itu diancukngkan kepada korban dengan maksud untuk menakut-nakuti.

Berawal saling salip, terjadi cekcok lantas terjadi duel maut, belati Guni menancap tepat di bagian dada Ikram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News